Varietas Jagung Bima 19 URI Berhasil Dikembangkan BPTP Kalsel

Varietas Jagung Bima 19 URI berhasil dikembangkan di empat Kabupaten wilayah Kalimantan Selatan oleh BPTP Kalimantan Selatan. Varietas tersebut sangat baik pertumbuhannya di lahan Podsolik Merah Kuning yang sering disebut tanah masam dan iklim kering tetapi perlu dilakukan penambahan pupuk kandang kotoran ayam sebanyak 2 ton/ha.

Jagung BIMA 19 URI (Untuk Rakyat Indonesia) ini bahkan bisa lebih baik pertumbuhannya jika ditanam di lahan rawa lebak, karena disamping efisiensi pupuk kandang mengingat di rawa lebak sudah cukup tersedia pupuk organik dan selalu tersedia air yang memadai.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) sekitar 10 tahun lalu, mempunyai kegiatan penelitian tentang pemanfaatan Rock Phospat untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan di wilayah lahan kering yang berada di Kabupaten Tanah Laut.

Hal itu dilakukan mengingat di daerah tersebut jenis tanahnya adalah tanah masam dan berjenis Podzolik Merah Kuning (PMK), disamping mempunyai iklim kering sehingga jenis tanaman apapun tidak bisa tumbuh dengan baik. Kegiatan tersebut memberikan rekomendasi bahwa lahan kering tersebut disamping perlu penambahan Rock Phospat juga perlu dilakukan penambahan pupuk kandang 2 ton/ha.

Berbekal laporan tersebut BPTP Kalsel sukses mengembangkan jagung varietas BIMA 19 URI di wilayah Kalimantan Selatan yaitu Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, Kabupaten Kota Baru, dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Hasil kajian sementara jagung varietas BIMA 19 URI ini sangat baik pertumbuhannya di wilayah rawa lebak (Kabupaten Hulu Sungai Tengah), di lahan kering hasilnya mencapai 8-9 ton/ha, di rawa lebak hasilnya bisa mencapai 10 ton/ha akan tetapi untuk wilayah rawa lebak masih belum banyak berkembang.

“Meningkatnya hasil panen jagung di wilayah rawa lebak ini bisa dimungkinkan oleh ketersediaan pupuk organik, air di sepanjang masa dan tentunya pupuk organik,” jelas Dr. M. Yasin, Kepala BPTP Kalimantan Selatan.

Kelebihan lainnya bila menanam Varietas BIMA 19 URI, disamping mempunyai silang tiga jalur, juga mudah dalam hal produksi benih karena produksi benihnya bisa mencapai 4-5 ton/ha. Kemudian, saat tanaman telah siap panen, kondisi pertanaman masih terlihat hijau sehinga masih dapat dimanfaatkan limbahnya sebagai pakan ternak.

Hal ini yang perlu didorong agar para petani dapat memanfaatkan limbah jagung itu untuk pakan ternak. Ini masih dalam proses sosialisasi, karena para petani wilayah ini umumnya belum mengenal integrasi tanaman jagung dengan sapi.

Suwardi, Ketua Kelompok Tani Bina Tani, Desa Batu Tumpu, Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut menjelaskan bahwa benih jagung yang diterima dari BPTP Kalsel itu memang menunjukkan hasil yang lebih baik dari benih jagung yang selama ini dibeli di kios.

Namun, yang menjadi masalah adalah ketika dijual hasil panennya Suwardi selalu berharap agar kadar air jagung yang bisa di terima di bawah 30% dan harganya jangan sampai kurang dari Rp. 2.700/kg agar biaya produksi yang sudah tinggi dapat tertutupi.

Sumber :  Departemen Pertanian

1 Response to "Varietas Jagung Bima 19 URI Berhasil Dikembangkan BPTP Kalsel"

  1. New micro touch titanium trim by Microwave - Titanium Art
    A micro touch titanium trim is the latest addition to the stiletto titanium hammer standard design. The titanium blade design titanium shaver is of course inspired by the titanium guitar chords Chinese textiles black titanium rings industry.

    BalasHapus